Nahwu Shorof: Komparasi Kitab Favorit Pesantren Berbagai Aliran

Nahwu Shorof adalah dua cabang ilmu tata bahasa Arab yang sangat fundamental dalam studi Islam. Ilmu Nahwu mempelajari perubahan akhir kata, sedangkan Shorof fokus pada perubahan bentuk kata itu sendiri. Keduanya menjadi pondasi utama bagi santri untuk memahami teks-teks klasik Arab, seperti Al-Qur’an dan Hadis.

Di berbagai pesantren, pengajaran Nahwu Shorof menjadi prioritas utama. Namun, kitab-kitab yang menjadi favorit bisa bervariasi tergantung pada aliran atau tradisi pesantren tersebut. Perbedaan ini mencerminkan kekayaan khazanah keilmuan Islam dan pendekatan pedagogis yang beragam.

Salah satu kitab Nahwu yang sangat populer di pesantren salaf adalah Matan Jurumiyah. Kitab ringkas ini menjadi pintu gerbang awal bagi santri dalam memahami kaidah-kaidah dasar Nahwu. Bahasa yang sederhana dan sistematis membuatnya mudah dicerna oleh pemula yang baru belajar Nahwu.

Sementara itu, untuk tingkat menengah hingga lanjut, pesantren banyak menggunakan Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kitab ini berupa syair seribu bait yang membahas kaidah Nahwu secara lebih mendalam dan komprehensif. Menghafal dan memahami Alfiyah adalah pencapaian penting bagi seorang santri.

Di sisi lain, pesantren dengan corak modern atau reformis mungkin memilih kitab-kitab Nahwu Shorof yang lebih kontemporer. Misalnya, Al-Qawa’idul Asasiyah lil Lughatil Arabiyah atau buku-buku yang diterbitkan universitas-universitas Islam. Pendekatan ini seringkali lebih kontekstual dan komunikatif.

Untuk ilmu Shorof, Kitab Amtsilah Tashrifiyah adalah kitab yang sangat familiar di pesantren tradisional. Kitab ini menyajikan contoh-contoh perubahan kata kerja dan kata benda secara sistematis. Santri akan menghafal dan memahami pola-pola tashrif untuk menguasai ilmu Nahwu Shorof ini.

Beberapa pesantren juga menggunakan Kitab Kailani sebagai pelengkap Amtsilah Tashrifiyah, memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang kaidah shorof. Komparasi antara kitab-kitab ini menunjukkan fleksibilitas pesantren dalam memilih materi ajar yang paling sesuai dengan tujuan pendidikan mereka.

Meskipun kitab-kitab yang digunakan berbeda, tujuan akhirnya tetap sama: agar santri menguasai Nahwu Shorof dengan baik. Pemahaman mendalam terhadap tata bahasa Arab akan membuka pintu bagi mereka untuk menelaah langsung sumber-sumber keilmuan Islam tanpa bergantung pada terjemahan.